entah sudah berapa kali kamu hadir di mimpi ku akhir-akhir ini
selalu dengan lengan kanan yang memeluk seratus bunga mawar
mengenakan kemeja putih lengkap dengan dasi berwarna biru tua
bersandar di mobil mu sambil tersenyum dengan tatapan hangat

bermaksud menunggu diriku membanjiri dirimu pelukan erat
seakan kita sedang menjalani cerita baru tanpa bayangan masa lalu
canda tawa begitu menyenangkan hingga terasa cinta mu tulus
seperti benar bahwa aku memang hanya untuk dimiliku oleh kamu

aneh rasanya untuk mengakui semakin keras mecoba lupakan
semakin terasa hanya dirimu yang tepat untuk tetap dekat
di persimpangan jalan itu sepanjang malam saat ku terlelap
akankah alam mimpi bersahabat dengan realita kenyataan